JAKARTA – Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengakui bahwa tim-tim besar yang memiliki ranking yang tinggi di FIFA sulit diajak bertanding karena biasanya meminta bayaran yang besar. Sementara untuk tim yang berada di luar 100 besar jauh lebih mudah.
Curhatan Indra itu disampaikannya karena Tim Nasional (Timnas) Indonesia sedang mencari lawan untuk FIFA Matchday Maret 2023. Sejauh ini ada isu yang mengatakan bahwa Bolivia dan Tajikistan akan menjadi calon lawan Timnas Indonesia.
Kendati demikian, PSSI belum mau membenarkannya. Pelatih sementara Timnas Indonesia U-23 itu mengatakan tantangan untuk mencari calon lawan adalah harus mengeluarkan anggaran tambahan.
Sebab, tidak jarang negara-negara di atas peringkat 80 FIFA meminta bayaran untuk FIFA Matchday. Sehingga, mau tidak mau PSSI harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menggelar FIFA Matchday ketika melawan tim tangguh.
“Kalau tim-tim peringkat ke-80 ke atas, minta match fee itu tidak sedikit. Kalau 100 ke bawah bisa, dari federasi ke federasi,” ujar Indra Sjafri di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Indra Sjafri mengatakan negosiasi uang bayaran untuk laga dalam mendatangkan tim-tim berkualitas tidak bisa dihindarkan. Sebab, tim-tim itu pastinya sudah punya agen.
“Iya, punya agen. Kalau undang tim kayak Filipina, malaysia itu federasi ke federasi aja. Kalau udah rangking 100 ke atas dia udah mulai pasang tarif. (Kisaran harga) tidak tahu,” katanya.
Untuk informasi, saat ini Timnas Indonesia berada di peringkat 151. Sementara Tajikistan berada di ranking 108 dan Bolovia di peringkat 82.
Satu hal yang pasti, Indra Sjafri mengatakan dalam waktu dekat akan segera mengumumkan calon lawan tim asuhan Shin Tae-yong. Sebab PSSI mau Timnas Indonesia terus menjalani FIFA Matchday agar ranking tidak merosot.
“Nanti kami rilis. Sebagai Dirtek saya tidak mau menghilang seperti dahulu. Jadi, setiap agenda FIFA matchday barus ada. Dulu kami di peringkat 170 FIFA karena tidak pernah FIFA Matchday,” tutup Indra.
Source: bola.okezone.com